Antara Waktu dan Cinta

Bismillahi rohman nirrohim . .

waktu dan cintaHai kawan, ada satu pertanyaan mengenai “waktu dan cinta”. Manakah yang paling kamu pilih antara waktu dan cinta ? Tentunya ada alasannya dong, masa hanya pilih-pilih doang.. 🙂
Ada sebuah cerita sederhana tentang hubungan keduanya, Yuuk simak ceritanya disini : (Harap perhatikan dan pahami dengan baik-baik yaa).. hehee

Entah zaman kapan, disebuah pulau tak bernama, ada sebuah kehidupan. Pulau itu dihuni oleh si Bahagia, si Sedih, si Senang, si Kaya, si Tampan,  si Cantik, si Jelek, dan si Cinta. Mereka hidup berdampingan dalam kedamaian yang belum pernah terjadi di pulau lain. Suatu hari, tiba-tiba ada badai dan air laut mendadak pasang. Ombak bergulung-gulung, menghantam pulau itu. Semua penghuni panik. Mereka sibuk berlarian untuk menyelamatkan diri dan berebut mendapatkan sampan yang jumlahnya terbatas.

Cinta, si makhluk yang lembut dan yang paling baik pun bingung karena tidak mendapatkan sampan, juga tidak bisa berenang, sementara air sudah mencapai betisnya. Ia berlari kesana-kesini, minta tolong, tapi tidak ada yang menolong. Karena air sudah mencapai paha, cinta menangis. Lalu ia berteriak pada si Bahagia yang siap pergi dengan sampannya.  Tapi si Bahagia diam saja. Ia terlalu larut dalam bahagianya karena bisa mendapatkan sampan untuk menyelamatkan diri.

Cinta lalu menghampiri si Sedih dan minta pertolongan padanya. Sedih menjawab, “maafkan aku, cinta. Aku tidak bisa membawamu karena aku pun terlalu sedih dengan takdir Tuhan ini. Aku tidak mau berbagi kesedihan denganmu jika kau ikut naik kesampanku ini. Minta tolonglah pada si Senang .” Cinta lalu menghampiri si Senang dan minta tolong kepadanya. Tapi, si Senang malah tertawa-tawa saking senangnya mendapatkan sampan, hingga permohonan cinta tidak digubrisnya. Cinta semakin sedih, sementara air sudah mencapai pinggangnya.

Tapi, ia tidak putus asa. Dihampirinya si Kaya yang hendak pergi dengan membawa semua kekayaannya. Si Kaya pun menolaknya dengan alasan perahunya telah dimuati semua hartanya. Jika Cinta ikut naik, si Kaya takut tenggelam bersama semua kekayaannya. Cinta mendatangi si Miskin, lalu minta tolong padanya. Tapi, Miskin tidak bisa pula menolongnya dengan menjawab, “sampanku ini aku beli dari hasil mengemis hingga kecil dan sempit. Kalau kau ikut naik bersama dengan sampanku, aku takut kita tenggelam ditengah lautan. Minta tolonglah pada si Tampan dan si Cantik yang naik sampan bersama. Cinta mendatangi mereka berdua. Tapi, keduanya seakan tidak mendengar permohonannya karena mereka sedang larut dalam pesona penampilan masing-masing.

Cinta menangis semakin sedih, apalagi ketika air sudah mencapai dadanya. Terakhir, ia melihat si Jelek sedang mendayung melewatinya. Cinta pun memohon pertolongan kepadanya. “Mohon maaf, Cinta. Aku tidak pantas berdekatan denganmu karena aku ini Jelek .” Aku takut kau yang mulia ini terbawa sial sebab dekat denganku. Maafkan aku, Cinta,’ jawab si Jelek, lalu pergi dari hadapannya cinta dengan sampannya. Cinta kini sendiri. Ia menangis tersedu-sedu, sementara air sudah sampai lehernya dan hampir membuatnya tenggelam.

Akhirnya ia pun pasrah pada takdir yang akan menghampirinya. Namun, disaat air hampir menenggelamkannya, seorang kakek berpakaian putih langsung menariknya hingga Cinta naik keatas sampannya. Cinta senang dengan pertolongan itu.  Ia dibawa kesebuah pulau tak bernama. Ketika sampai dipantai pulau tak bernama itu, si Kakek pergi begitu saja. Cinta yang terlalu senang jadi lupa menanyakan siapa gerangan kakek baik itu. Lalu ia bertanya kepada penduduk setempat mengenai kakek tersebut. Penduduk menjawab, “Dialah sang Waktu”.

“Sebuah filosofi kehidupan. Hebat. Nyata waktulah yang lebih agung daripada cinta, karena waktu itu tidak pernah bisa ditentukan kapan datang dan perginya, mesti sejatinya selalu ada di sekitar kita dan lebih bisa menghargai cinta.”

 

Sumber : Novel Ketika Tuhan Jatuh Cinta (2), Karya Wahyu Sujani.

About muhammadhusein

Belajar dari semua pelajaran dari satu tempat ke banyak tempat. Karena kewajiban saya saat ini dituntun untuk belajar dan menjadi Hebat.!

Posted on 21 Februari 2013, in Motivasi and tagged , . Bookmark the permalink. Tinggalkan komentar.

Tinggalkan komentar